Practice for success
Listening.Learning.Leading http://www.ets.org/portal/site/ets/menuitem.3a88fea28f42ada7c6ce5a10c3921509/?vgnextoid=85b65784623f4010VgnVCM10000022f95190RCRD
Practice on-line http://toeflpractice.ets.org/
TOEFL preparation test http://www.english-test.net/toefl/
Jumat, 16 Mei 2008
Selasa, 25 Maret 2008
Tri Kaya Parisudha
Bagi rekan-rekan yang open minded (dalam hal ini berarti mau menerima suatu ilmu dari sumber manapun), kiranya perlu mengetahui salah satu ilmu tentang kehidupan yaitu tri kaya parisudha.
Tri kaya parisudha berasal dari tiga kata yaitu: Tri yang berarti tiga, Kaya yang berarti aktivitas, dan parisudha yang berarti baik/suci. Jadi Tri kaya parisudha diartikan tiga aktivitas yang suci/baik.
Sebagai umat manusia yang merupakan mahluk termulia, hendaknya kita menjalankan tiga aktivitas suci tersebut sehingga kemuliaan kita sebagai manusia tetap terjaga. Selain itu, dengan melakukan tiga aktivitas tersebut diharapkan sikap saling menghargai antar sesama, perdamaian, kerukunan, kebahagiaan, dan segala hal yang baik akan segera terwujud.
Yang termasuk dalam Tri kaya parisudha adalah
Kayika yang berarti perbuatan yang baik/suci. Langkah kongkrit dari kayika adalah dengan melakukan kegiatan membantu sesama manusia baik berupa phisik maupun non-phisik.
Wacika yang berarti perkataan yang baik/suci. Langkah kongkritnya adalah dengan berkata sopan terhadap sesama tanpa memandang statusnya. Status yang dimaksud termasuk umur, jabatan, posisi dll
Manacika yang berarti pikiran yang baik/suci. Langkah kongkritnya adalah dengan selalu berpikir positif dalam setiap kondisi.
Menurut orang bijak, waspadalah terhadap pikiran anda, karena ia akan menjadi kata-kata anda. Waspadalah terhadap kata-kata anda, karena ia akan menjadi tindakan anda. Waspadalah terhadap tindakan anda, karena ia akan menjadi sikap anda.
Well, beranikah Anda untuk menjalankannya ???? Selamat mencoba.
Ingatlah: Segala hal baik bisa datang dari mana saja
Tri kaya parisudha berasal dari tiga kata yaitu: Tri yang berarti tiga, Kaya yang berarti aktivitas, dan parisudha yang berarti baik/suci. Jadi Tri kaya parisudha diartikan tiga aktivitas yang suci/baik.
Sebagai umat manusia yang merupakan mahluk termulia, hendaknya kita menjalankan tiga aktivitas suci tersebut sehingga kemuliaan kita sebagai manusia tetap terjaga. Selain itu, dengan melakukan tiga aktivitas tersebut diharapkan sikap saling menghargai antar sesama, perdamaian, kerukunan, kebahagiaan, dan segala hal yang baik akan segera terwujud.
Yang termasuk dalam Tri kaya parisudha adalah
Kayika yang berarti perbuatan yang baik/suci. Langkah kongkrit dari kayika adalah dengan melakukan kegiatan membantu sesama manusia baik berupa phisik maupun non-phisik.
Wacika yang berarti perkataan yang baik/suci. Langkah kongkritnya adalah dengan berkata sopan terhadap sesama tanpa memandang statusnya. Status yang dimaksud termasuk umur, jabatan, posisi dll
Manacika yang berarti pikiran yang baik/suci. Langkah kongkritnya adalah dengan selalu berpikir positif dalam setiap kondisi.
Menurut orang bijak, waspadalah terhadap pikiran anda, karena ia akan menjadi kata-kata anda. Waspadalah terhadap kata-kata anda, karena ia akan menjadi tindakan anda. Waspadalah terhadap tindakan anda, karena ia akan menjadi sikap anda.
Well, beranikah Anda untuk menjalankannya ???? Selamat mencoba.
Ingatlah: Segala hal baik bisa datang dari mana saja
Renungan perbedaan
Bayangkan diri Anda sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan untuk menghilangkan kepenatan setelah seminggu beraktivitas. Pada hari itu Anda mengenakan baju putih dengan merk terkenal dengan padanan jelana jeans yang juga memiliki merk terkenal. Sudah tentu Anda akan bertemu dengan ratusan hingga ribuan orang di pusat perbelanjaan tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah Anda akan merasa risih, tidak nyaman apabila orang-orang tersebut menggunakan baju dengan warna berbeda dengan warna baju yang Anda kenakan? Jika ya, apa alasan Anda??? Apakah Anda akan memaksakan orang-orang lain tersebut menggunakan baju berwarna putih juga? Apakah Anda akan merasa lebih senang bila seluruh orang yang ada di pusat perbelanjaan tersebut menggunakan baju berwarna putih?
Pertanyaan yang sama juga diajukan terhadap Anda yang sangat fanatik terhadap merk kendaraan tertentu misalnya merk Honda, apakah Anda merasa risih apabila dalam perjalanan menuju suatu tujuan harus berbagi jalan dengan orang yang memiliki kendaraan dengan merk Toyota, Mitsubishi, Suzuki atau yang lainnya? Apakah Anda akan memaksakan orang lain untuk memiliki kendaraan yang sama dengan merk kendaraan Anda?
Pertanyaannya adalah, mengapa Anda merasa risih atau tidak nyaman melihat perbedaan tersebut? Apakah harga diri Anda akan terinjak-injak bila tetangga Anda memiliki mobil yang merknya tidak sama dengan merk mobil yang terparkir di garasi Anda?
Jika dari dua contoh tersebut diatas Anda menjawab satu atau kedua pertanyaan tersebut dengan jawaban YA, sudah saatnya Anda terbangun dari dunia mimpi kalian yang sudah terlalu dalam. Sadarkah Anda bahwa tubuh Anda, merupakan baju bagi jiwa/roh???? Mengapa Anda bisa mencintai/suka terhadap anak, istri, saudara, orang tua, kakek, nenek yang memiliki warna baju jiwa/roh yang berbeda dengan Anda??? Apabila jiwa/roh Anda tidak merasa risih terhadap perbedaan tersebut, mengapa Anda masih terus disibukkan dengan hal-hal tersebut?
Setiap orang yang hidup di dunia ini sejak dilahirkan memiliki hak untuk memilih, yang terkadang pilihan tersebut sangat sulit untuk dijalankan. Segala pilihan yang diambil oleh umat manusia memiliki konsekuensi masing-masing yang kadang terasa sangat berat. Anda bisa saja berlaku sebagai produsen kecap yang selalu mengaku nomor satu dan mengungkapkan kepada orang lain tentang alasan pilihan Anda, tetapi bukan berarti Anda bisa memaksakan orang lain untuk mengikuti pilihan Anda. Karena belum tentu pilihan yang Anda ambil itu merupalan pilihan yang terbaik.
Selamat merenung dengan hati dan pikiran yang jernih
Pertanyaan yang sama juga diajukan terhadap Anda yang sangat fanatik terhadap merk kendaraan tertentu misalnya merk Honda, apakah Anda merasa risih apabila dalam perjalanan menuju suatu tujuan harus berbagi jalan dengan orang yang memiliki kendaraan dengan merk Toyota, Mitsubishi, Suzuki atau yang lainnya? Apakah Anda akan memaksakan orang lain untuk memiliki kendaraan yang sama dengan merk kendaraan Anda?
Pertanyaannya adalah, mengapa Anda merasa risih atau tidak nyaman melihat perbedaan tersebut? Apakah harga diri Anda akan terinjak-injak bila tetangga Anda memiliki mobil yang merknya tidak sama dengan merk mobil yang terparkir di garasi Anda?
Jika dari dua contoh tersebut diatas Anda menjawab satu atau kedua pertanyaan tersebut dengan jawaban YA, sudah saatnya Anda terbangun dari dunia mimpi kalian yang sudah terlalu dalam. Sadarkah Anda bahwa tubuh Anda, merupakan baju bagi jiwa/roh???? Mengapa Anda bisa mencintai/suka terhadap anak, istri, saudara, orang tua, kakek, nenek yang memiliki warna baju jiwa/roh yang berbeda dengan Anda??? Apabila jiwa/roh Anda tidak merasa risih terhadap perbedaan tersebut, mengapa Anda masih terus disibukkan dengan hal-hal tersebut?
Setiap orang yang hidup di dunia ini sejak dilahirkan memiliki hak untuk memilih, yang terkadang pilihan tersebut sangat sulit untuk dijalankan. Segala pilihan yang diambil oleh umat manusia memiliki konsekuensi masing-masing yang kadang terasa sangat berat. Anda bisa saja berlaku sebagai produsen kecap yang selalu mengaku nomor satu dan mengungkapkan kepada orang lain tentang alasan pilihan Anda, tetapi bukan berarti Anda bisa memaksakan orang lain untuk mengikuti pilihan Anda. Karena belum tentu pilihan yang Anda ambil itu merupalan pilihan yang terbaik.
Selamat merenung dengan hati dan pikiran yang jernih
Saraswati
Maknanya adalah :
- Wanita cantik : Lambang bahwa sifat ilmu pengetahuan itu indah, menarik,mulia dan luhur.
- Bertangan empat : Lambang kekuasaan
- Berdiri Tegak : Lambang keadilan dalam menurunkan ilmu pengetahuan
- Teratai Putih : Lambang bahwa ilmu pengetahuan bersifat suci dan menarik
- Burung Merak : Sesuai dengan warna bulunya yang indah melambangkan bahwa Ilmu Pengetahuan itu luhur dan dapat memberikan kewibawaan kepada pemiliknya
- Angsa Putih : Melambangkan kesucian ilmu pengetahuan itu, serta dapat membuat pemiliknya menjadi orang bijaksana
- Genitri/Tasbih : Berupa rantai berbentuk lingkaran melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak ada habisnya, karena itu manusia sebagai pemiliknya harus belajar seumur hidup.
- Pustaka/Lontar : Melambangkan gudang ilmu pengetahuan
- Wina/Rebab : Dengan suaranya yang merdu, melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu menumbuhkan rasa estetis kepada manusia yang memiliki ilmu pengetahuan.
source: http://www.unmas.org/simbol-lambang.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Saraswati
Red Devil Indonesia
Senin, 24 Maret 2008
Jadwal F 1
Berikut Jadwal Lengkap F1 2008 :
01. 2008 FORMULA 1 ING AUSTRALIAN GRAND PRIX (Melbourne) 14 - 16 Mar
02. 2008 FORMULA 1 PETRONAS MALAYSIAN GRAND PRIX (Kuala Lumpur) 21 - 23 Mar
03. 2008 FORMULA 1 GULF AIR BAHRAIN GRAND PRIX (Bahrain) 04 - 06 Apr
04. FORMULA 1 GRAN PREMIO DE ESPANA TELEFONICA 2008 (Catalunya) 25 - 27 Apr
05. 2008 FORMULA 1 PETROL OFISI TURKISH GRAND PRIX (Istanbul) 09 - 11 May
06. FORMULA 1 GRAND PRIX DE MONACO 2008 (Monte Carlo) 22 - 25 May
07. FORMULA 1 GRAND PRIX DU CANADA 2008 (Montreal) 06 - 08 Jun
08. FORMULA 1 GRAND PRIX DE FRANCE 2008 (Magny-Cours) 20 - 22 Jun
09. 2008 FORMULA 1 SANTANDER BRITISH GRAND PRIX (Silverstone) 04 - 06 Jul
10. FORMULA 1 GROSSER PREIS SANTANDER VON DEUTSCHLAND 2008 (Hockenheim) 18 - 20 Jul
11. FORMULA 1 ING MAGYAR NAGYDIJ 2008 (Budapest) 01 - 03 Aug
12. 2008 FORMULA 1 GRAND PRIX OF EUROPE (Valencia) 22 - 24 Aug
13. 2008 FORMULA 1 ING BELGIAN GRAND PRIX (Spa-Francorchamps) 05 - 07 Sep
14. FORMULA 1 GRAN PREMIO SANTANDER D'ITALIA 2008 (Monza) 12 - 14 Sep
15. 2008 FORMULA 1 SINGTEL SINGAPORE GRAND PRIX (Singapore) 26 - 28 Sep
16. 2008 FORMULA 1 FUJI TELEVISION JAPANESE GRAND PRIX (Fuji Speedway) 10 - 12 Oct
17. 2008 FORMULA 1 SINOPEC CHINESE GRAND PRIX (Shanghai) 17 - 19 Oct
18. FORMULA 1 GRANDE PREMIO DO BRASIL 2008 (Sao Paulo) 31 Oct - 02 Nov
Source:http://www.formula1.com
01. 2008 FORMULA 1 ING AUSTRALIAN GRAND PRIX (Melbourne) 14 - 16 Mar
02. 2008 FORMULA 1 PETRONAS MALAYSIAN GRAND PRIX (Kuala Lumpur) 21 - 23 Mar
03. 2008 FORMULA 1 GULF AIR BAHRAIN GRAND PRIX (Bahrain) 04 - 06 Apr
04. FORMULA 1 GRAN PREMIO DE ESPANA TELEFONICA 2008 (Catalunya) 25 - 27 Apr
05. 2008 FORMULA 1 PETROL OFISI TURKISH GRAND PRIX (Istanbul) 09 - 11 May
06. FORMULA 1 GRAND PRIX DE MONACO 2008 (Monte Carlo) 22 - 25 May
07. FORMULA 1 GRAND PRIX DU CANADA 2008 (Montreal) 06 - 08 Jun
08. FORMULA 1 GRAND PRIX DE FRANCE 2008 (Magny-Cours) 20 - 22 Jun
09. 2008 FORMULA 1 SANTANDER BRITISH GRAND PRIX (Silverstone) 04 - 06 Jul
10. FORMULA 1 GROSSER PREIS SANTANDER VON DEUTSCHLAND 2008 (Hockenheim) 18 - 20 Jul
11. FORMULA 1 ING MAGYAR NAGYDIJ 2008 (Budapest) 01 - 03 Aug
12. 2008 FORMULA 1 GRAND PRIX OF EUROPE (Valencia) 22 - 24 Aug
13. 2008 FORMULA 1 ING BELGIAN GRAND PRIX (Spa-Francorchamps) 05 - 07 Sep
14. FORMULA 1 GRAN PREMIO SANTANDER D'ITALIA 2008 (Monza) 12 - 14 Sep
15. 2008 FORMULA 1 SINGTEL SINGAPORE GRAND PRIX (Singapore) 26 - 28 Sep
16. 2008 FORMULA 1 FUJI TELEVISION JAPANESE GRAND PRIX (Fuji Speedway) 10 - 12 Oct
17. 2008 FORMULA 1 SINOPEC CHINESE GRAND PRIX (Shanghai) 17 - 19 Oct
18. FORMULA 1 GRANDE PREMIO DO BRASIL 2008 (Sao Paulo) 31 Oct - 02 Nov
Source:http://www.formula1.com
Reformasi Administrasi, Definisi dan Tujuan
Definisi reformasi administrasi
Tujuan reformasi administrasi
Reformasi administrasi menurut Lee dan Samonte (Nasucha, 2004) merupakan perubahan atau inovasi secara sengaja dibuat dan diterapkan untuk menjadikan sistem administrasi tersebut sebagai suatu agen perubahan sosial yang lebih efektif dan sebagai suatu instrumen yang dapat lebih menjamin adanya persamaan politik, keadaan sosial dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan menurut Khan (Guzman et.al., 1992), reformasi administrasi adalah usaha-usaha yang memacu atau membawa perubahan besar dalam sistem birokrasi negara yang dimaksudkan untuk mentransformasikan praktik, perilaku, dan struktur yang telah ada sebelumnya.
Caiden (1969) menyatakan reformasi administrasi sebagai the artificial inducement of administrative transformation against resistance, dimana dapat diartikan bahwa reformasi administrasi merupakan keinginan atau dorongan yang dibuat agar terjadi perubahan atau transformasi di bidang administrasi. Sedangkan Quah (Nasucha, 2004) menyatakan bahwa reformasi administrasi publik merupakan suatu proses untuk mengubah struktur ataupun prosedur birokrasi publik yang terlibat dengan maksud untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan mencapai tujuan pembangunan nasional.
Mariani (Caiden, 1969) menyatakan reformasi administrasi sebagai
La reforme administrative doit tendre a doter le Pays d’une administration qui, tout en garantissant a son personnel le benefice des lois sociales, agira avec le maximum d’efficacite et de celerite, aux moindres frais pour le contribuable, en imposant au public le minimum de gene et de formalites
Reformasi administrasi harus bertujuan untuk membawa administrasi dalam suatu negara selain memberikan jaminan hukum bagi para pegawai dalam pelaksanaan tugasnya, juga memberikan tingkat kepastian hukum dan kecepatan pelayanan yang maksimal, menimbulkan biaya yang minimal kepada para wajib pajak, dan pada saat yang bersamaan meminimalkan ketidaknyamanan dan formalitas terhadap publik. Plowden (Guzman, 1992) menyatakan bahwa reformasi administrasi adalah meningkatkan dan membuat administrasi menjadi lebih profesional. Sedangkan UN DTCD (Guzman, 1992) menyatakan reformasi administrasi merupakan penggunaan kekuasaan dan pengaruh dalam menetapkan ukuran yang baru bagi sistem administrasi sehingga mereka akan merubah tujuan, struktur dan prosedur sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembangunan. Finan (Caiden, 1969) menyatakan reformasi administrasi sebagai segala macam bentuk pengembangan administrasi (all improvements in administrations). Sedangkan Siegel (Caiden, 1969) menyatakan reformasi administrasi sebagai perubahan atau perombakan secara besar-besaran terhadap administrasi dalam kondisi yang sulit.
Caiden (Zauhar, 2002) dengan jelas membedakan antara reformasi administrasi (administrative reform) dan perubahan administasi (administrative change). Perubahan administrasi diberi makna sebagai respon keorganisasian yang sifatnya otomatis terhadap fluktuasi atau perubahan kondisi. Lebih lanjut dikatakan bahwa munculnya kebutuhan akan reformasi administrasi sebagai akibat adanya perubahan administrasi. Tidak berfungsinya perubahan administrasi yang alamiah ini menyebabkan diperlukannya reformasi administrasi. Caiden (1991) juga menyatakan bahwa reformasi administrasi sebagai upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kinerja (performance) dan kegiatan untuk melakukan perbaikan atas kesalahan yang dilakukan (correction of wrongdoing).
Sebuah seminar tentang administrative reform and innovations yang diselenggarakan oleh pemerintah Malaysia bekerja sama dengan Eastern Regional Organizational for Public Administration (EROPA) telah menyepakati bahwa reformasi administrasi tidak hanya diartikan sebagai perbaikan struktur organisasi, akan tetapi meliputi pula perbaikan perilaku orang yang terlibat di dalamnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa reformasi administrasi adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mengubah:
1. Struktur dan prosedur birokrasi
2. Sikap dan perilaku birokrat, guna meningkatkan efektivitas organisasi atau terciptanya administrasi yang sehat dan menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Dari berbagai definisi reformasi administasi tersebut, dapat ditarik beberapa poin penting antara lain: reformasi administrasi disinonimkan dengan perubahan (change), memiliki hubungan yang sangat erat dengan inovasi (innovation), agar reformasi administrasi ini dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan perubahan secara sistemik dan bersifat luas, faktor utama dilakukannya reformasi administrasi adalah cepatnya perubahan lingkungan sistem administrasi, dan tujuan dari reformasi administrasi adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Berdasarkan beberapa pengertian reformasi administrasi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa reformasi administrasi merupakan suatu upaya perbaikan yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus di segala aspek administrasi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja administrasi.
Caiden (1969) menyatakan reformasi administrasi sebagai the artificial inducement of administrative transformation against resistance, dimana dapat diartikan bahwa reformasi administrasi merupakan keinginan atau dorongan yang dibuat agar terjadi perubahan atau transformasi di bidang administrasi. Sedangkan Quah (Nasucha, 2004) menyatakan bahwa reformasi administrasi publik merupakan suatu proses untuk mengubah struktur ataupun prosedur birokrasi publik yang terlibat dengan maksud untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan mencapai tujuan pembangunan nasional.
Mariani (Caiden, 1969) menyatakan reformasi administrasi sebagai
La reforme administrative doit tendre a doter le Pays d’une administration qui, tout en garantissant a son personnel le benefice des lois sociales, agira avec le maximum d’efficacite et de celerite, aux moindres frais pour le contribuable, en imposant au public le minimum de gene et de formalites
Reformasi administrasi harus bertujuan untuk membawa administrasi dalam suatu negara selain memberikan jaminan hukum bagi para pegawai dalam pelaksanaan tugasnya, juga memberikan tingkat kepastian hukum dan kecepatan pelayanan yang maksimal, menimbulkan biaya yang minimal kepada para wajib pajak, dan pada saat yang bersamaan meminimalkan ketidaknyamanan dan formalitas terhadap publik. Plowden (Guzman, 1992) menyatakan bahwa reformasi administrasi adalah meningkatkan dan membuat administrasi menjadi lebih profesional. Sedangkan UN DTCD (Guzman, 1992) menyatakan reformasi administrasi merupakan penggunaan kekuasaan dan pengaruh dalam menetapkan ukuran yang baru bagi sistem administrasi sehingga mereka akan merubah tujuan, struktur dan prosedur sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembangunan. Finan (Caiden, 1969) menyatakan reformasi administrasi sebagai segala macam bentuk pengembangan administrasi (all improvements in administrations). Sedangkan Siegel (Caiden, 1969) menyatakan reformasi administrasi sebagai perubahan atau perombakan secara besar-besaran terhadap administrasi dalam kondisi yang sulit.
Caiden (Zauhar, 2002) dengan jelas membedakan antara reformasi administrasi (administrative reform) dan perubahan administasi (administrative change). Perubahan administrasi diberi makna sebagai respon keorganisasian yang sifatnya otomatis terhadap fluktuasi atau perubahan kondisi. Lebih lanjut dikatakan bahwa munculnya kebutuhan akan reformasi administrasi sebagai akibat adanya perubahan administrasi. Tidak berfungsinya perubahan administrasi yang alamiah ini menyebabkan diperlukannya reformasi administrasi. Caiden (1991) juga menyatakan bahwa reformasi administrasi sebagai upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kinerja (performance) dan kegiatan untuk melakukan perbaikan atas kesalahan yang dilakukan (correction of wrongdoing).
Sebuah seminar tentang administrative reform and innovations yang diselenggarakan oleh pemerintah Malaysia bekerja sama dengan Eastern Regional Organizational for Public Administration (EROPA) telah menyepakati bahwa reformasi administrasi tidak hanya diartikan sebagai perbaikan struktur organisasi, akan tetapi meliputi pula perbaikan perilaku orang yang terlibat di dalamnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa reformasi administrasi adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mengubah:
1. Struktur dan prosedur birokrasi
2. Sikap dan perilaku birokrat, guna meningkatkan efektivitas organisasi atau terciptanya administrasi yang sehat dan menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Dari berbagai definisi reformasi administasi tersebut, dapat ditarik beberapa poin penting antara lain: reformasi administrasi disinonimkan dengan perubahan (change), memiliki hubungan yang sangat erat dengan inovasi (innovation), agar reformasi administrasi ini dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan perubahan secara sistemik dan bersifat luas, faktor utama dilakukannya reformasi administrasi adalah cepatnya perubahan lingkungan sistem administrasi, dan tujuan dari reformasi administrasi adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Berdasarkan beberapa pengertian reformasi administrasi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa reformasi administrasi merupakan suatu upaya perbaikan yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus di segala aspek administrasi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja administrasi.
Tujuan reformasi administrasi
Mosher (Leemans) berpendapat bahwa tujuan dari reformasi administrasi adalah merubah kebijakan dan program, meningkatkan efektivitas administrasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan melakukan antisipasi terhadap kritikan dan ancaman dari luar. Menurut Caiden (1969), tugas dari para pelaku reformasi administrasi adalah untuk meningkatkan kinerja administrasi bagi individual, kelompok, dan institusi dan memberikan masukan tentang cara-cara yang dapat ditempuh untuk dapat mencapai tujuan dengan lebih efektif, ekonomis dan lebih cepat. Dror (Zauhar, 2002) berpendapat bahwa reformasi pada hakekatnya merupakan usaha yang berorientasi pada tujuan yang bersifat multidimensional.
Terdapat 6 (enam) tujuan reformasi yang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, tiga tujuan reformasi bersifat intra-administrasi yang ditujukan untuk menyempurnakan administrasi internal dan tiga tujuan reformasi lainnya berkenaan dengan peran masyarakat di dalam sistem administrasi.
Tujuan internal reformasi administrasi yang dimaksud meliputi:
1. Efisiensi administrasi, dalam arti penghematan uang, yang dapat dicapai melalui penyederhanaan formulir, perubahan prosedur, penghilangan duplikasi dan kegiatan organisasi metode yang lain.
2. Penghapusan kelemahan atau penyakit administrasi seperti korupsi, pilih kasih dan sistem teman dalam sistem politik dan lain-lain.
3. Pengenalan dan penggalakan sistem merit, pemakaian PPBS, pemrosesan data melalui sistem informasi yang otomatis, peningkatan penggunaan pengetahuan ilmiah dan lain-lain.
Sedangkan tiga tujuan lain yang berkaitan dengan masyarakat adalah:
1. Menyesuaikan sistem administrasi terhadap meningkatnya keluhan masyarakat.
2. Mengubah pembagian pekerjaan antara sistem administrasi dan sistem politik, seperti misalnya meningkatkan otonomi profesional dari sistem administrasi dan meningkatkan pengaruhnya pada suatu kebijaksanaan.
3. Mengubah hubungan antara sistem administrasi dan penduduk, misalnya melalui relokasi pusat-pusat kekuasaan.
Pollitt (2003) berpendapat bahwa terdapat tiga tujuan untuk melakukan reformasi antara lain:
1. Penghematan (to save money)
Terjadinya krisis ekonomi yang melanda dunia yang memaksa pemerintah untuk melakukan gerakan pemangkasan anggaran (scissors movement). Pemangkasan anggaran ini dilakukan karena meningkatnya dana yang dikeluarkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (welfare cost) sedangkan kesempatan untuk menarik pajak baru dari masyarakat menipis. Pemangkasan pengeluaran publik merupakan agenda utama dari pemerintah.
2. Keinginan untuk memperbaiki kinerja sektor publik. Beberapa pejabat politik dan pejabat pemerintah percaya bahwa dengan meningkatkan kinerja sektor publik, dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan legitimasi pemerintah. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas.
3. Menemukan mekanisme baru bagi akuntabilitas publik, hal ini disebabkan adanya berbagai pola berbeda yang digunakan pejabat pemerintah dan aktor politik dalam melakukan pertanggungjawaban terhadap publik.
Sedangkan Hahn Been Lee (Zauhar, 2002) berpendapat bahwa terdapat tiga tujuan dilakukannya reformasi administasi antara lain:
1. Penyempurnaan Tatanan (improved order)
Keteraturan atau order merupakan kebajikan yang melekat dalam pemerintahan. Apabila yang ingin dituju adalah penyempurnaan tatanan, mau tidak mau reformasi harus diorientasikan pada penataan prosedur dan kontrol. Yang sangat diperlukan oleh administrator dalam era baru ini adalah menghadang agen pembaru. Sebagai konsekuensi logisnya maka birokrasi yang kokoh dan tegar perlu segera dibangun. Tipe reformasi yang dilakukan dengan penyempurnaan tatanan disebut dengan reformasi prosedural (procedural reform).
2. Penyempurnaan Metode (improved method)
Penyempurnaan yang dilakukan adalah dalam bidang teknis dan metode kerja. Teknik dan metode yang baru ini dapat dikatakan bermanfaat bila bisa mencapai tujuan-tujuan yang lebih luas. Apabila tujuan dari reformasi administrasi diartikulasikan dengan baik dan secara efektif diterjemahkan ke dalam berbagai program aksi yang nyata, penyempurnaan metode akan memperbaiki implementasi program, yang pada akhirnya akan meningkatkan realisasi pencapaian tujuan. Tipe reformasi yang dilakukan dengan penyempurnaan metode disebut dengan reformasi teknis (technical reform).
3. Penyempurnaan Kinerja (improved permormance)
Penyempurnaan kinerja lebih bernuansa tujuan dalam substansi program kerjanya dari pada penyempurnaan keteraturan maupun penyempurnaan metode teknis administratif. Fokus utamanya adalah pada pergeseran dari bentuk ke substansi, pergeseran dari efisiensi dan ekonomis ke efektifitas kerja, pergeseran dari kecakapan birokrasi ke kesejahteraan masyarakat. Tipe reformasi yang dilakukan dengan penyempurnaan kinerja disebut dengan reformasi program (programmatic reform).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum tujuan reformasi administrasi adalah untuk meningkatkan kinerja (performance) organisasi.
Terdapat 6 (enam) tujuan reformasi yang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, tiga tujuan reformasi bersifat intra-administrasi yang ditujukan untuk menyempurnakan administrasi internal dan tiga tujuan reformasi lainnya berkenaan dengan peran masyarakat di dalam sistem administrasi.
Tujuan internal reformasi administrasi yang dimaksud meliputi:
1. Efisiensi administrasi, dalam arti penghematan uang, yang dapat dicapai melalui penyederhanaan formulir, perubahan prosedur, penghilangan duplikasi dan kegiatan organisasi metode yang lain.
2. Penghapusan kelemahan atau penyakit administrasi seperti korupsi, pilih kasih dan sistem teman dalam sistem politik dan lain-lain.
3. Pengenalan dan penggalakan sistem merit, pemakaian PPBS, pemrosesan data melalui sistem informasi yang otomatis, peningkatan penggunaan pengetahuan ilmiah dan lain-lain.
Sedangkan tiga tujuan lain yang berkaitan dengan masyarakat adalah:
1. Menyesuaikan sistem administrasi terhadap meningkatnya keluhan masyarakat.
2. Mengubah pembagian pekerjaan antara sistem administrasi dan sistem politik, seperti misalnya meningkatkan otonomi profesional dari sistem administrasi dan meningkatkan pengaruhnya pada suatu kebijaksanaan.
3. Mengubah hubungan antara sistem administrasi dan penduduk, misalnya melalui relokasi pusat-pusat kekuasaan.
Pollitt (2003) berpendapat bahwa terdapat tiga tujuan untuk melakukan reformasi antara lain:
1. Penghematan (to save money)
Terjadinya krisis ekonomi yang melanda dunia yang memaksa pemerintah untuk melakukan gerakan pemangkasan anggaran (scissors movement). Pemangkasan anggaran ini dilakukan karena meningkatnya dana yang dikeluarkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (welfare cost) sedangkan kesempatan untuk menarik pajak baru dari masyarakat menipis. Pemangkasan pengeluaran publik merupakan agenda utama dari pemerintah.
2. Keinginan untuk memperbaiki kinerja sektor publik. Beberapa pejabat politik dan pejabat pemerintah percaya bahwa dengan meningkatkan kinerja sektor publik, dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan legitimasi pemerintah. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas.
3. Menemukan mekanisme baru bagi akuntabilitas publik, hal ini disebabkan adanya berbagai pola berbeda yang digunakan pejabat pemerintah dan aktor politik dalam melakukan pertanggungjawaban terhadap publik.
Sedangkan Hahn Been Lee (Zauhar, 2002) berpendapat bahwa terdapat tiga tujuan dilakukannya reformasi administasi antara lain:
1. Penyempurnaan Tatanan (improved order)
Keteraturan atau order merupakan kebajikan yang melekat dalam pemerintahan. Apabila yang ingin dituju adalah penyempurnaan tatanan, mau tidak mau reformasi harus diorientasikan pada penataan prosedur dan kontrol. Yang sangat diperlukan oleh administrator dalam era baru ini adalah menghadang agen pembaru. Sebagai konsekuensi logisnya maka birokrasi yang kokoh dan tegar perlu segera dibangun. Tipe reformasi yang dilakukan dengan penyempurnaan tatanan disebut dengan reformasi prosedural (procedural reform).
2. Penyempurnaan Metode (improved method)
Penyempurnaan yang dilakukan adalah dalam bidang teknis dan metode kerja. Teknik dan metode yang baru ini dapat dikatakan bermanfaat bila bisa mencapai tujuan-tujuan yang lebih luas. Apabila tujuan dari reformasi administrasi diartikulasikan dengan baik dan secara efektif diterjemahkan ke dalam berbagai program aksi yang nyata, penyempurnaan metode akan memperbaiki implementasi program, yang pada akhirnya akan meningkatkan realisasi pencapaian tujuan. Tipe reformasi yang dilakukan dengan penyempurnaan metode disebut dengan reformasi teknis (technical reform).
3. Penyempurnaan Kinerja (improved permormance)
Penyempurnaan kinerja lebih bernuansa tujuan dalam substansi program kerjanya dari pada penyempurnaan keteraturan maupun penyempurnaan metode teknis administratif. Fokus utamanya adalah pada pergeseran dari bentuk ke substansi, pergeseran dari efisiensi dan ekonomis ke efektifitas kerja, pergeseran dari kecakapan birokrasi ke kesejahteraan masyarakat. Tipe reformasi yang dilakukan dengan penyempurnaan kinerja disebut dengan reformasi program (programmatic reform).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum tujuan reformasi administrasi adalah untuk meningkatkan kinerja (performance) organisasi.
Selasa, 18 Maret 2008
Langganan:
Postingan (Atom)